Pages

Wednesday, September 23, 2015

What Are You?

Wednesday, September 23, 2015
Malam itu, sekitar jam 3 pagi, aku baru pulang dari sebuah pesta ulang tahun yang diadakan seorang teman dari sekolahku. Timmy menyetir, sementara aku sibuk membicarakan kembali tentang pesta seru yang baru saja aku hadiri bersama Brenda, Mikaela dan Brittney, juga Timmy. Mereka setengah mabuk, kecuali Timmy yang sama sekali tidak tertarik dengan alkohol, dia punya teori sendiri bagaimana hal itu bisa memabukkan dan membahayakan, aku tidak tahu dan tidak ingin basa-basi untuk mendengarkan teorinya itu. Aku pun tidak se-antusias itu dengan alkohol tapi aku memerlukan itu sesekali untuk, kau tau lah, bersenang-senang.
Samar samar aku mendengar suaraku sendiri mulai menghilang, aku hampir terlelap tapi aku masih melihat Timmy menyetir menyusuri jalanan yang gelap ini namun hanya beberapa saat aku memejamkan mata berharap akan bangun untuk pindah kekasur empukku, tapi tiba-tiba.. BRUKKK!!!!, suara itu sangat terdenger jelas sekali untuk orang yang setengah mabuk sepertiku, Timmy menabrak sesuatu!
“Apa itu tadi, Tim?” kataku sedikit kencang karena kaget!
“Aku tidak tahu! Ya Tuhan! Aku benar-benar tidak tahu, sepertinya aku menabrak sesuatu dan aku tidak yakin! Mungkin seekor rusa tapi aku tidak lihat apa-apa!” Ucap Timmy cepat karena panik. Lalu aku melihat ke kursi belakang untuk melihat tiga temanku yang lainnya, mereka tetap pulas tertidur, dasar pemabuk. Lalu aku dan Timmy berhenti dipinggir jalan dan keluar dari mobil untuk memastikan apa itu tadi yang kami, maksudku Timmy, yang Timmy tabrak. Hey, aku hanya hampir tertidur pulas dan bukan aku yang menyetir…salahku juga kah? Aku tahu seharusnya aku menemani Timmy menyetir untuk membuatnya tetap terjaga aku tahu dia juga lelah dan mengantuk, kasihan.
Kami diluar mobil dan sedikit menyusuri jalanan tidak jauh dari mobil kami berada dan kau tahu ini sangat menyeramkan, apa sih yang kami lakukan disaat jam jam seperti ini –dimana semua orang takut untuk bangun dari tidur -seperti menduga bahwa kami menabrak sesuatu, seseorang atau apalah, tapi hanya tidak mungkin ada orang yang berjalan sendirian ditengah malam dan di jalan yang sepi seperti ini kan? Pesta dimana yang ia datangi, jika (kebetulan) orang mabuk yang kami tabrak ini. Jantungku tidak berhentinya berdetak kencang, aku tahu Timmy yang sedang berjalan lebih dulu didepanku juga berperasaan sama, kasihan dia.
“BRUKK!!”
“Awwwwwwwww!”
Teriakku sambil memegangi lenganku yang tadi ditabrak sesuatu! Semakin aku merasa emosional karena hal apa sih yang terjadi padaku dan Timmy sekarang!
            “Ada apa?! Kau tau, tidak usah teriak-teriak seperti itu! Ini bukan waktu yang tepat, kita baru saja menabrak sesuatu, bisakah kau diam dan mencoba melihat sekitar? Mengagetkanku saja!” Maaf Timmy, aku tahu kau sedang khawatir dan mungkin aku memang berisik, tetapi aku serius, baru saja ada yang menabrak – menyentuhku atau apalah itu namanya. Lalu aku abaikan sajalah dan berjalan sedikit pelan ditengah kegelapan malam, sementara memegang senter dari ponselku. Kemudian 5 menit setelah semuanya, Timmy masih berputar-putar mencari sesuatu dengan penuh penasaran. Akhirnya aku hanya berdiri disitu saja, memperhatikannya.
            “kita tidak menemukan apa-apa kan Timmy?” kataku meyakinkan sambil menggebu-gebu ingin pulang didalam hati, dia masih saja menyorotkan lampu senter dari ponselnya juga yang tidak berjarak pandang jauh itu, sampai akhirnya dia menyorotku meski tidak jauh, dan… dia berikan ekspresi terkejut, seperti seolah melihat “sesuatu” dan jatuh pingsan. AKU BINGUNG! Sekaligus takut! Lalu aku menoleh kebelakang dan sekitar dan aku makin terkejut. TIDAK ADA APAPUN. Aku memapahnya kembali ke mobil dan kami pulang kerumahku saja.

----------------------------------------------------------------- TO BE CONTINUED -----------------------------------------------------------------