Malam itu,
sekitar jam 3 pagi, aku baru pulang dari sebuah pesta ulang tahun yang diadakan
seorang teman dari sekolahku. Timmy menyetir, sementara aku sibuk membicarakan
kembali tentang pesta seru yang baru saja aku hadiri bersama Brenda, Mikaela
dan Brittney, juga Timmy. Mereka setengah mabuk, kecuali Timmy yang sama sekali
tidak tertarik dengan alkohol, dia punya teori sendiri bagaimana hal itu bisa
memabukkan dan membahayakan, aku tidak tahu dan tidak ingin basa-basi untuk
mendengarkan teorinya itu. Aku pun tidak se-antusias itu dengan alkohol tapi
aku memerlukan itu sesekali untuk, kau tau lah, bersenang-senang.
Samar samar
aku mendengar suaraku sendiri mulai menghilang, aku hampir terlelap tapi aku
masih melihat Timmy menyetir menyusuri jalanan yang gelap ini namun hanya
beberapa saat aku memejamkan mata berharap akan bangun untuk pindah kekasur
empukku, tapi tiba-tiba.. BRUKKK!!!!, suara itu sangat terdenger jelas sekali
untuk orang yang setengah mabuk sepertiku, Timmy menabrak sesuatu!
“Apa itu tadi,
Tim?” kataku sedikit kencang karena kaget!
“Aku tidak
tahu! Ya Tuhan! Aku benar-benar tidak tahu, sepertinya aku menabrak sesuatu dan
aku tidak yakin! Mungkin seekor rusa tapi aku tidak lihat apa-apa!” Ucap Timmy
cepat karena panik. Lalu aku melihat ke kursi belakang untuk melihat tiga
temanku yang lainnya, mereka tetap pulas tertidur, dasar pemabuk. Lalu aku dan
Timmy berhenti dipinggir jalan dan keluar dari mobil untuk memastikan apa itu
tadi yang kami, maksudku Timmy, yang Timmy tabrak. Hey, aku hanya hampir
tertidur pulas dan bukan aku yang menyetir…salahku juga kah? Aku tahu
seharusnya aku menemani Timmy menyetir untuk membuatnya tetap terjaga aku tahu
dia juga lelah dan mengantuk, kasihan.
Kami diluar
mobil dan sedikit menyusuri jalanan tidak jauh dari mobil kami berada dan kau
tahu ini sangat menyeramkan, apa sih yang kami lakukan disaat jam jam seperti
ini –dimana semua orang takut untuk bangun dari tidur -seperti menduga bahwa
kami menabrak sesuatu, seseorang atau apalah, tapi hanya tidak mungkin ada
orang yang berjalan sendirian ditengah malam dan di jalan yang sepi seperti ini
kan? Pesta dimana yang ia datangi, jika (kebetulan) orang mabuk yang kami
tabrak ini. Jantungku tidak berhentinya berdetak kencang, aku tahu Timmy yang
sedang berjalan lebih dulu didepanku juga berperasaan sama, kasihan dia.
“BRUKK!!”
“Awwwwwwwww!”
Teriakku sambil memegangi lenganku
yang tadi ditabrak sesuatu! Semakin aku merasa emosional karena hal apa sih
yang terjadi padaku dan Timmy sekarang!
“Ada
apa?! Kau tau, tidak usah teriak-teriak seperti itu! Ini bukan waktu yang
tepat, kita baru saja menabrak sesuatu, bisakah kau diam dan mencoba melihat
sekitar? Mengagetkanku saja!” Maaf Timmy, aku tahu kau sedang khawatir dan
mungkin aku memang berisik, tetapi aku serius, baru saja ada yang menabrak –
menyentuhku atau apalah itu namanya. Lalu aku abaikan sajalah dan berjalan
sedikit pelan ditengah kegelapan malam, sementara memegang senter dari
ponselku. Kemudian 5 menit setelah semuanya, Timmy masih berputar-putar mencari
sesuatu dengan penuh penasaran. Akhirnya aku hanya berdiri disitu saja,
memperhatikannya.
“kita
tidak menemukan apa-apa kan Timmy?” kataku meyakinkan sambil menggebu-gebu
ingin pulang didalam hati, dia masih saja menyorotkan lampu senter dari
ponselnya juga yang tidak berjarak pandang jauh itu, sampai akhirnya dia
menyorotku meski tidak jauh, dan… dia berikan ekspresi terkejut, seperti seolah
melihat “sesuatu” dan jatuh pingsan. AKU BINGUNG! Sekaligus takut! Lalu aku
menoleh kebelakang dan sekitar dan aku makin terkejut. TIDAK ADA APAPUN. Aku
memapahnya kembali ke mobil dan kami pulang kerumahku saja.
-----------------------------------------------------------------
TO BE CONTINUED -----------------------------------------------------------------